Udara minyak Kompressor terutama digunakan untuk melumasi bagian-bagian bergerak pada silinder kompresor dan katup pembuangan, sekaligus memberikan fungsi pencegahan karat, perlindungan terhadap korosi, penyegelan, serta pendinginan. Karena kompresor udara beroperasi secara terus-menerus dalam kondisi tekanan tinggi, suhu tinggi, dan adanya kondensasi, oli harus memiliki stabilitas oksidasi yang sangat baik pada suhu tinggi, kecenderungan rendah terhadap pembentukan endapan karbon, viskositas yang sesuai serta karakteristik viskositas-suhu yang baik, serta sifat pemisahan air yang unggul dan tahan terhadap karat/korosi.
I. Persyaratan Kinerja
1. Kualitas Oli Dasar Harus Unggul
Oli kompresor dikategorikan ke dalam oli dasar berbasis mineral dan sintetis. Kualitas oli dasar secara langsung menentukan kinerja oli jadi (oli dasar biasanya menyusun lebih dari 95% dari produk jadi), dan kualitas oli dasar berkaitan erat dengan tingkat pemurnian — Pemurnian yang lebih dalam menghasilkan kadar aromatik berat dan getah yang lebih rendah, residu karbon yang berkurang, serta responsifitas terhadap aditif yang lebih baik. Hal ini menyebabkan kecenderungan pembentukan endapan karbon pada sistem kompresor berkurang, pemisahan oli-air yang lebih unggul, serta masa pakai yang lebih panjang.
Oli berbasis mineral: Produksi umumnya melibatkan pemurnian oli dasar melalui proses seperti pemurnian pelarut, pendewaxan pelarut, hidrogenasi, atau pemurnian tambahan dengan tanah liat, diikuti dengan pencampuran berbagai aditif.
Minyak berbasis sintetis: Dibuat menggunakan minyak dasar cair organik yang disintesis secara kimiawi sebagai bahan baku, dicampur atau ditingkatkan dengan berbagai aditif. Minyak dasar ini sebagian besar merupakan polimer atau senyawa organik berat molekul tinggi. Saat ini, minyak sintetis yang digunakan untuk pelumasan kompresor terutama mencakup lima kategori: hidrokarbon sintetis (poli-α-olefin), ester organik (diester), pelumas SNOT, polialkilen glikol, minyak silikon fluorida, dan ester fosfat. Meskipun minyak kompresor sintetis jauh lebih mahal dibandingkan minyak mineral, minyak ini menawarkan manfaat ekonomi keseluruhan yang lebih unggul: stabilitas oksidasi yang kuat, kecenderungan rendah terhadap deposit karbon, kemampuan pelumasan dalam kisaran suhu di luar ambang toleransi minyak mineral konvensional, masa pakai yang lebih panjang, serta kemampuan memenuhi persyaratan operasional yang ketat.
2. Fraksi Minyak Dasar Harus Sempit
Analisis terhadap kondisi operasi kompresor udara mengungkapkan bahwa komposisi fraksi oli dasar merupakan faktor penting yang memengaruhi kualitas oli kompresor. Penggunaan oli dengan fraksi luas—campuran komponen ringan dan berat—menimbulkan dua masalah utama saat diinjeksikan ke dalam silinder kompresor: Fraksi ringan, karena volatilitas yang berlebihan, mudah terpisah dari permukaan kerja secara prematur, sehingga mengurangi efektivitas pelumasan; Fraksi berat, dengan volatilitas rendah, sulit keluar dari area kerja setelah tugas pelumasan selesai. Paparan jangka panjang terhadap suhu tinggi dan oksigen mendorong terbentuknya endapan karbon. Oleh karena itu, oli kompresor sebaiknya menggunakan oli dengan rentang distilasi sempit daripada campuran dengan rentang distilasi ganda.
Sebagai contoh, Oli Kompresor No. 19, yang diformulasikan dengan oli dasar kisaran lebar yang mengandung komponen residu dalam jumlah besar, menunjukkan endapan karbon yang jauh lebih tinggi selama operasi. Untuk meningkatkan kualitasnya, komponen residu harus dihilangkan, dan diganti dengan oli dasar kisaran sempit.
3. Viskositas Harus Sesuai
Dari sudut pandang prinsip pelumasan dinamis, ketebalan lapisan oli meningkat seiring naiknya viskositas oli, tetapi gesekan juga meningkat secara proporsional. Oleh karena itu, pemilihan viskositas merupakan pertimbangan utama dalam memilih oli kompresor:
Viskositas terlalu rendah: Kekuatan lapisan oli yang terbentuk mungkin tidak mencukupi, mempercepat keausan komponen dan memperpendek masa pakai;
Viskositas terlalu tinggi: Meningkatkan gesekan internal, sehingga menaikkan konsumsi daya spesifik kompresor. Hal ini menyebabkan peningkatan konsumsi energi dan oli, serta berpotensi menyebabkan endapan pada alur cincin piston, katup, dan saluran pembuangan.
Berita Terkini2025-11-08
2025-11-04
2025-11-02
2025-10-28
2025-10-27
2025-10-25